Laporan Praktikum
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas Biologi
Oleh:
1. Agustaf
Prasetiyo (XII IPA 3-02)
2. Kamal
Firmansyah (XII IPA
3-18)
3. Mia
Wahyu Nisa (XII
IPA 3-23)
4. Monika
Meitasari Astuti (XII IPA 3-24)
5. Tri
Rustiyaningsih (XII IPA 3-31)
SMAN 1 BOJA
2011/2012
I.
Landasan
Teori
Enzim
Enzim
merupakan suatu kelompok protein yang berperan penting di dalam aktivitas
biologic. Enzim berfungsi sebagai katalisator si dalam sel dan sifatnya sangat
khas. Di dalam jumlah sangat kecil, enzim dapat mengatur reaksi tertentu
sehingga di dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan hasil
akhir reaksinya.di dalam sel terdapat banyak jenis enzim yang berlainan
kekhasannya, sehingga suatu enzim hanya mampu menjadi katalisator untuk reaksi
tertentu saja. Ada enzim yang dapat mengkatalisa suatu kelompok substrat, ada
pula yang hanya satu kelompok substrat saja, dan ada pula ynag bersifat
stereospesifik. Karena enzim mengkataliser reaksi-reaksi di dalam system
biologis, maka enzim juga disebut sebgai biokatalisator
Bagian
protein dari enzim disebut apo-enzim, sedangkan enzim keseluruhannya disebut
haloenzim.
Bagian protein ( tak aktif
)
+
non-protein
= haloenzim ( aktif )
( apoenzim
)
( gugus protestik )
Kespesifikan enzim dibedakan dalam :
kespesifikan optik dan gugus ( M.T Simanjuntak, 2003 ). Kespesifikan optik
tampak pada enzim-enzim yang bekerja terhadap karbohidrat. Umumnya, enzim-enzim
ini hanya bekerja terhadap karbohidrat isomer D bukan L. Sebaliknya,
enzim-enzim yang bekerja terhadap asam amino dan protein hanya bekerja pada
asam amino L dan bukan pada isomer D. Kespesifikan gugus menunjukkan bahwa enzim
hanya dapat bekerjaterhadap gugus yang tertentu. Enzim alkohol dehidrogenase
tidak dapat mengkatalisis reaksi dehidrogenasi pada senyawa bukan alcohol (
Hafiz Soewoto,2000).
Klasifikasi
enzim berdasar Commission on Enzim Of The Internasional uinion of Biochemistry
( CEIUB ) atau Internasional Enzim Commision ( IEC ) adalah sebgai berikut :
1. Enzim yang berperan dalam reaksi
oksidasi-reduksi contoh oksigenase
2. Enzim yang berperan dalam reaksi
pemindahan gugus tertentu contoh enzim transaminase
3. Enzim yang berperan dalam reaksi
hidrolisis contoh peptidase
4. Enzim yang berperan dalam
mengkatalisis reaksi addisi atau pemecahan ikatan rangkap contoh liase
5. Enzim yang berperan dalam
mengkatalisis reaksi isomerisasi contoh alanin rasemase
6. Enzim yang berperan dalam mengkataliser
reaksipembentukan ikatan dengan bantuan pemecahan ikatan dalam ATP( ligase ) (
M.T. Simanjuntak, 2003).
Seperti
molekul protein lainnya sifat biologis enzim sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor fisiko kimia. Enzim bekerja pada kondisi tertentu yang rerlatif ketat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerj enzim antara lain suhu, pH, oksidasi oleh
udara atau senyawa lain, penyinaran ultraviolet, sinar x, α, β, dan γ. Di
samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula oleh konsentrasi enzim
maupun substratnya ( Hafiz Soewoto,2000).
Pengaruh
konsentrasi substrat :
Pada suatu
reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat diperbesar, sedangkan kondisi
lainnya tetap, maka kecepatan reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas
kecepatan maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh dengan
substrat.
Dalam
suatu reaksi enzimatik, enzim akan mengikat substrat membentuk kompleks
enzim-substrat [ES], kemudian kompleks ini akan terurai menjadi [E] dan produk
[P]. Makin banyak kompleks [ES] terbentuk, makin cepat reaksi berlangsung
sampai batas kejenuhan [ES]. Pada konsentrasi substrat [S] melampaui batas
kejenuhan kecepatan reaksi akan konstan. Dalam keadaan itu seluruh enzim sudah
berada dalam bentuk kompleks E-S. Penambahan jumlah substrat tidak menambah
jumlah kompleks E-S.
.
II.
Tujuan
Praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi substrat terhadap
aktivitas enzim katalase.
III.
Hipotesis
Hipotesis dari praktikum ini adalah
bahwa konsentrasi substrat berpengaruh terhadap aktivitas enzim katalase.
IV.
Alat dan Bahan
1. Tabung Reaksi dan rak Tabung Reaksi
2. Mistar
3. Pipet ukutan 10ml dengan penyedotnya
4. Pena marker atau label
5. Scalpel atau cutter
6. Akuades
7. Hati sapi segar
8. Hidrogen Peroksida (H2O2
V.
Cara Kerja
1. Siapkan 5 tabung reaksi yang diberi
label 1-5
2. Ambil hidrogen peroksida (H2O2)
dan akuades kedalam tabung reaksi dengan volume sebagai berikut:
Tabung Reaksi
|
Volume (mL)
|
|
H2O2
|
Akuades
|
|
1
|
0
|
10
|
2
|
2,5
|
7,5
|
3
|
5
|
5
|
4
|
7,5
|
2,5
|
5
|
10
|
0
|
3. Aduk larutan pada tiap-tiap tabung
reaksi
4. Sementara ada beberapa yang
menyiapkan tabung reaksi, yang lain menyiapkan 5 potong hati sapi berbrntuk
balok dengan panjang 6cm, lebar 0,5cm, dan tinggi 0,5cm.
5. Masukkan masing-masing potongan hati
sapi kedalam tabung reaksi. Tandai ketinggian awal permukaan larutan dengan
menggunakan pena marker.
6. Setelah 5 menit ukur ketinggian
gelembung oksigen yang terbentuk di dalam tabung reaksi. Jika gelembung oksigen
pada salah satu tabung reaksi sudah mencapai salah satu mulut tabung sebelum 5
menit, maka ukur ketinggian gelembung pada semua tabung reaksi. (ketinggian
gelembung oksigen diukur mulai dari batas awal tanda marker sampai batas
teratas gelembung oksigen).
7. Catat data yang kamu peroleh pada
tabel.
8. Buatlah suatu grafik sebagai
hubungan aktivitas enzim menggunakan ketinggian gelembung oksigen dengan
konsentrasi Hidrogen Peroksida.
VI.
Hasil Praktikum
Berdasarkan praktikum yang telah
dilaksanakan, hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabung Reaksi
|
Volume (mL)
|
Ketinggian (cm)
|
Adanya Gelembung
|
Banyak Gelembung
|
waktu
|
||
H2O2
|
Akuades
|
awal
|
akhir
|
||||
1
|
0
|
10
|
7
|
9,8
|
tidak ada
|
-
|
|
2
|
2,5
|
7,5
|
7
|
luber
|
ada
|
++
|
01:52.6
|
3
|
5
|
5
|
7
|
luber
|
ada
|
+++
|
01:41.1
|
4
|
7,5
|
2,5
|
7
|
luber
|
ada
|
++++
|
00:10.6
|
5
|
10
|
0
|
7
|
luber
|
ada
|
+++++
|
00:08.1
|
VII.
Analisis
Data
a)
Tabung
reaksi 1,yaitu pada 10 ml aquades. Tidak terjadi reaksi apapun. Tidak muncul
gelembung dan tidak terjadi perubahan ketinggian.
b)
Tabung
reaksi 2, yaitu pada 7,5 ml aquades dan 2,5 ml hidrogen peroksida, terjadi
reaksi walaupun berjalan lambat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya sedikit
gelembung dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian maksimum (luber)
yaitu 1 menit 52 detik.
c)
Tabung
reaksi 3, yaitu 5,0 ml aquades dan 5,0 ml hidrogen peroksida, terjadi reaksi
yang lebih cepat di banding pada tabung reaksi 2. Hal ini dikarenakan dalam
waktu 1 menit 41 detik muncul gelembung dengan ketinggian maksimum (luber)
d)
Tabung
reaksi 4, yaitu 2,5 ml aquades dan 7,5 ml hidrogen peroksida, terjadi reaksi
yang cepat disbanding tabung reaksi 3. gelembung sudah melebihi mulut tabung reaksi
pada detik ke-10
e)
Tabung
reaksi yang ke-5, yaitu 10 ml hidrogen peroksida, terjadi reaksi yang sangat
cepat, karena gelembung melebihi mulut tabung reaksi hanya dalam waktu 8 detik
VIII.
Diskusi (Jawaban Pertanyaan)
1. Darimanakah sumber katalase pada
percobaan ini?
Jawab: Sumber katalase pada percobaan ini adalah hati sapi
dengan hidrogen peroksida sebagai substratnya.
IX.
Simpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. aquades sebanyak 10 ml tidak
mempengaruhi kecepatan reaksi sama sekali ( karena tidak ada substrat)
2. Adanya hidrogen peroksida, menyebabkan
reaksi berlangsung lebih cepat
3. Hati sapi berperan sebagai enzim,
sedangkan hidrogen peroksida sebagai substratnya (bahan tempat enzim bekerja).
4. Jumlah atau konsentrasi substrat
berpengaruh terhadap mekanisme kerja enzim. Kerja enzim berlangsung lambat
apabila jumlah substratnya sedikit. Sebaliknya, jika jumlah substratnya banyak,
maka akan semakin cepat kerja suatu enzim tersebut.
X.
Daftar Pustaka
Sembiring, Langkah.
2006. Biologi Untuk Kelas XII. Jakarta: Sunda Kelapa
http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com/2011/04/pengaruh-suhu-ph-konsentrasi-enzim.html
Lampiran
Terima kasih Dik Monika, Laporan ini benar2 menginspirasi saya.
ReplyDelete